Perkembangan penggunaan media di
Indonesia sangat pesat khususnya media elektronik yang menggunakan jaringan Internet.
Masyarakat kini dapat mengakses media teknologi seperti komputer dan smart phone. Pengguna smart phone di Indonesia bertambah
setiap tahunnya. Menurut dataid.technasia.com,
pengguna ponsel di Indonesia pada tahun 2015 meningkat sebesar 9% dari tahun
2014 menjadi 308,2 juta orang dengan 62 juta pengguna aktif Internet melalui
perangkat mobile. Pesatnya
peningkatan jumlah pengguna smart phone
dan Internet mengundang hal yang positif dan juga negatif. Sehubungan dengan
dampak yang disebabkan oleh media, maka masyarakat perlu memahami cara penggunaan
media dengan cermat dan mengetahui dampak positif dan negatifnya.
Literasi media atau melek media adalah
kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan
pesan (National Leadership Confrence on Media Literacy, 1992). Pengetahuan
tentang bagaimana fungsi media di masyarakat (Paul Messaris, 1990) sangat
berguna untuk mengedukasi masyarakat yang tidak mengenal pentingnya fungsi
media dalam kehidupan sehari-hari. Ketidaktahuan masyarakat akan media dapat
mengakibatkan “keterbelakangan” dalam aspek sosial maupun ekonomi.
Berdasarkan definisi tersebut, sudah
sangat jelas bahwa literasi media sangat diperlukan oleh masyarakat sehingga
mereka tidak menjadi pengguna pasif media berbasis Internet. Media tersebut
dapat menjadi wadah masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan
lengkap, mengembangkan keterampilan dan sosial, dan juga memperluas jaringan
komunikasi yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Penggunaan media berbasis Internet masih
sangat terbatas di Desa Labansari, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.
Desa dengan penduduk sebanyak 6.379 orang tersebut memiliki keterbatasan dalam
perangkat pendukung media teknologi. Sampai saat ini, Desa Labansari hanya di
dukung oleh 5 buah komputer dan sebuah laptop yang tersebar di sekolah SDN
Labansari 01, SDN Labansari 02, dan juga balai desa. Keterbatasan juga
disebabkan oleh koneksi Internet di Desa Labansari yang hanya didukung oleh
beberapa penyedia jasa Internet.
Melalui kegiatan yang akan
diselenggarakan oleh PINTAR (Peduli Internet Rakyat) di Desa Labansari,
penduduk dapat mengenal Internet dan dampaknya terhadap penduduk desa;
memaksimalkan penggunaan media berbasis Internet untuk pengolahan data administrasi dengan
mudah, berwirausaha,dan mempromosikan potensi-potensi Desa Labansari.
Dengan
pelaksanaan kegiatan sosial ini, penduduk Desa Labansari diharapkan dapat
menggunakan Internet secara cepat, mudah, sehat, dan aman. Dalam waktu jangka
panjang, Desa Labansari juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup baik
sosial mau pun ekonomi.
Tujuan Acara
1. Meningkatkan
kesadaran penduduk Desa Labansari mengenai media dan Internet melalui sosialisasi dan pelatihan
2. Mempromosikan
potensi Desa Labansari kepada khalayak umum melalui Internet
Deskripsi Acara
Sosialisasi
dilakukan untuk memperkenalkan Internet secara umum oleh tim PINTAR, relawan,
dan edukator seperti 8villages. Pelatihan ditujukan untuk guru-guru di Desa
Labansari, aparat desa, pelajar, dan wirausahawan. #GubukInternet akan dibangun
di area balai desa di mana penduduk desa dapat menggunakan fasilitas 3 buah
komputer dan Internet yang disediakan melalui donasi terbuka.
Waktu dan Tempat
Waktu : 21-26 Februari 2016
Tempat : Desa Labansari, Kecamatan Cikarang
Timur – Kabupaten Bekasi 17550
0 komentar:
Posting Komentar